• Link
download telah diperbaiki pada 10 Nov 2012
Wirid itu tanah, kerja keras itu tanamannya.
Tanah tanpa tanaman itu omong kosong, tahayul ayau klenik, menusia yang
tidak mengakarkan dan menumbuhkan tanaman di atas tanah, akan hanya menjadi
manusia hutan belantara yang hidupnya tergantung pada tanaman sunnah (tradisi
penciptaan) Allaah.
Hidupnya
tidak produktif, tidak kreatif, tidak innovativ, dan itu artinya tidak setia
kepada daya kerja dan kewajiban menggerakkan kehidupan yang berasal dari
Allaah.
Tanaman
yang ditumbukan hanya di pot atau tabung yang memisahkan hubungannya dengan
syariat bumi, alias hanya mengekploitir bumi itu dengan hanya mengambil beberapa
jumput hanya untuk ditaruh dalam pot itu.. juga tidak akan menemukan daya
guna maksimal dari potensialitas alam.
Dengan
batas 'kosmologi' pot itu manusia jadi juga memutuskan hubungan dengan
sumber, sehingga tidak akan tercapai pula titik tuju kehidupannya. Ia
bersikap a-historis terhadap sejarah eksistensi kehidupannya, serta berlaku
tidak ilmiah terhadap kenyataan dirinya.
Ia
hanya kan memperoleh sukses yang palsu, kehidupan yang menjebak hari
tuanya,produk yang temporer dan tidak sejati, dan akhirnya penyesalan menjelang
maut.
Kita
tidak ikut memperjuangkan proses kelahiran diri kita, sehinnga tanggug jaab
kita kepada diri kita sendiri secara alamiah cenderung kalah mendalam dibanding
tanggung jawab bapak kita alias diri kita.
Tapi
karena ibu kita yang lebih menghayati kesengsaraan dalam melahirkan kita, maka
tanggung jawab itu atas hidup kita lebih mendalam dibanding tanggung jawab
bapak.
Allah
sangat konsisten, stia, msra dan amat tanggung jawab terhadap nafkah kita,
rejeki kita, kesejahteraan kita, keselmatan dan kebahagiaan kita.
Indahnya
tanggung jawab Allaah itu sangatlah tampak jelas di mata ilmu kita dan
kesadaran batin kita apabila pola pandang yang kita pakai dalam menilai apapun
saja yang kita alami ini -- perspektif dunia akhirat, bukan hanya melalui
kalkulasi dan atau berskala dunia saja atau akhirat saja.
Wirid
yang kita lakukan ini dialegtis.
Pertama, ia merupakan wujud tanggung jawab kita kepada kemurahan Allah
atas kehidupan kita.
Kedua, wirid itu sendiri mrupakan salah satu 'perangsang' bukti tanggung
jawab Allah atas kehidupan kita.
Semakin kita mewiridkan kekuasaan dan cintaNya di sisi krja keras kita
setiap hari, semakin Allah menunjukkan bukti tanggung jawabnya.
Sesayang bapak dan handai tolan kepada kita jangan pernah diperbandingkan
melawan rasa sayang Allaah kepada kita.
Secinta-cinta ibu dan sanak famili kepada kita, jangan pernah melawan
kadar cintanya kepada kita.
Berkut filenya :
Side
: A _____
Side
: B
_____
_______________________________________
Ke
album :